Work-life Balance

Sudah hampir satu tahun kita kuliah online dari rumah aja, nih. Pastinya udah banyak hal yang kita lalui mulai dari kuliah sambil off camera ngerjain tugas lain, kuliah siang malemnya langsung rapat, sampai seharian stay online karena banyak hal yang harus kita kerjain. Tapi pernah gak, sih kalian merasa udah 24/7 online masih ngerasa ada yang kurang dari hidup kalian? Atau udah 24/7 di depan laptop masih ngerasa kerjaan bukannya beres tapi malah makin numpuk terus? Belum lagi harus bantuin urusan rumah?

Udah pernah dengar belom istilah “’work-life balance” belum? Langsung simak yuk penjelasan berikut!

 

DEFINISI

 

Kata Work-life balance mengacu pada terharmoninya beberarapa aspek – aspek kehidupan (Abendroth & Dulk , 2011). Istilah ini bisa juga dikerucutkan menjadi sebuah keseimbangan pekerjaan dan kehidupan sosial manusia dan merasa bahagia atas kedua hal tersebut (Lockwood, 2003). Tentu tidak mudah untuk menyeimbangkan itu semua, tetapi perlu diingat bahwa work- life balance ini penting banget dan bukan menjadi hal yang mustahil buat dilakuin kok.

 

SEJARAH

 

Konsep dimana kita harus membatasi waktu kerja berasal dari abad 19 akhir dimana jam kerja anak-anak dan wanita dibatasi (Raja & Stein, 2014). Pada 1938, Fair Labor Standards Act menetapkan 44 jam kerja per minggu. Pada awalnya konsep ini hanya diterapkan pada wanita yang pada waktu itu dituntut untuk dapat membagi waktunya antara karir dan keluarga. Pada akhirnya ide bahwa seseorang dapat menyeimbangkan kehidupan professional dan kehidupan personal menjadi sebuah konsep penting pada akhir abad ke 20.

 

KENAPA PENTING?

 

Kenapa, sih work life balance itu penting bagi kita?

  1. Meningkatkan kebahagiaan.Kita tahu bahwa kebahagiaan tidak datang dari suatu hal saja, melainkan dari banyak aspek kehidupan bahkan yang belum pernah kita jelajahi sekalipun kita bisa mendapatkan kebahagiaa. Dengan begitu, kita akan sering memiliki mood bagus dalam dunia pekerjaan dan sosial.
  2. Meningkatkan efektivitas pekerjaan.

Work-life balance meningkatkan perfoma kita karena kita mampu mengorganisasikan kegiatan – kegiatan kita dengan baik dan benar. Hasil pada salah satu penelitian yang dilakukan di Malaysia pada tahun 2018 oleh Yean dan Johanim menunjukkan bahwa work – life balance memiliki hubungan yang signifikan dengan perfoma kerja guru di Malaysia (Yean dan Johanim, 2018). Selain itu, work – life balance juga membantu kita untuk terus berimprovisasi kemampuan kita.

      3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Work – life balance membantu kita untuk selalu mengedepankan keseimbangan. Maka dari itu, Kesehatan menjadi salah satu hal yang paling berdampak positif yang artinya work – life balance akan menjaga kita tidak terus memaksakan energi kita dalam satu aspek saja. Dengan meningkatnya kesehatan fisik dan mental akan membantu kita terus berkonsentrasi dengan pekerjaan dan kehidupan kita dan juga mempengaruhi perfoma.

 

 

TIPS N TRICK

 

Setelah mengetahui definisi dan kenapa sih work – life balance ini penting, sekarang simak yuk tips dan trick dari kami untuk memulai work – life balance kamu khususnya di era pandemi ini (Melati, 2018)

  1. Bagilah Waktu Sebijak Mungkin!

Kerjaan menumpuk di akhir semester atau bulan? Evaluasi, deh gimana kamu nge- manage waktumu selama ini. Apa iya kerjaan yang kamu dapetin tiba-tiba dateng gitu aja dalam satu waktu dan dengan deadline yang mepet? Atau kamu aja yang males-malesan sepanjang minggu dan baru kejang-kejang waktu deadline-nya udah mepet?

      2. Learn how to say no.

“Eh bisa bantu kerjain tugas ini ngga? Gampang,kok bentar aja.” sering denger kata-kata ini? Ngga semua pekerjaan harus kamu ambil, kok! Kita juga harus belajar nolak pekerjaan yang kita rasa ngga masuk job desc kita atau memberatkan, lho. Tapi belajar cara nolak pekerjaan dengan sopan ya! Takutnya malah jadi nambah musuh, nih!

      3. Sediain waktu buat ‘Me Time’!

Udah ada waktu luangnya tapi bingung mau ngapain? Dedikasiin sedikit waktumu untuk diri sendiri, deh. Kamu bisa ngelakuin apapun yang kamu rasa asik. Bisa olahraga ringan, baca buku atau nonton film kesukaan, berkebun, atau ngelakuin hobi-hobimu yang lain.

Penulis : Kinanthi Rahmawati dan Tasya Asdityasha

Editor : Fadia Nisya Prasanti

Referensi

Fazrina, F. N. (2018, August 23). Creator. Retrieved from Brilio.net: https://www.brilio.net/creator/work-life-balance-menyeimbangkan-kerja-dengan- kehidupan-072158.html#:~:text=Lima%20dari%20inisiatif%20work- life,pribadi%2C%20dan%20dukungan%20penitipan%20anak

Johari, J., Yean Tan, F., & Tjik Zulkarnain, Z. I. (2018). Autonomy, workload, work-life balance and job performance among teachers. International Journal of Educational Management, 32(1), 107–120. https://doi.org/10.1108/IJEM-10-2016-0226

Lockwood, N. R. (2003). Work/Life Balance: Challenges and Solutions for Human Resource Management. SHRM Research, Research Quarterly, 1–10.

Melati, S. (2018, Februart 21). Retrieved from linovhr: https://www.linovhr.com/work-life- balance-pengertian-dan-manfaatnya/

Raja, S., & Stein, S. L. (2014). Work-life balance: history, costs, and budgeting for balance. Clinics in colon and rectal surgery, 27(2), 71–74. https://doi.org/10.1055/s-0034-1376172

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.