Menggeledah Isi P3K

Dalam penanganan bencana yang bersifat preventif, terdapat banyak kebutuhan yang dapat kita persiapkan lebih awal, salah satunya adalah first aid kit atau P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan). Teman-teman mungkin sudah pernah mendengar istilah tersebut, kan? Berdasarkan laman Hello Sehat Kemenkes RI (2021), P3K merupakan upaya pertolongan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum pertolongan medis lebih lanjut. P3K memiliki peran penting dalam keadaan darurat, terutama saat bencana atau kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menimbulkan korban luka. P3K hadir dalam bentuk kotak atau tas portabel. Perlu diperhatikan bahwa kotak atau tas P3K harus berada pada tempat yang mudah dijangkau. Umumnya, P3K ditandai dengan tanda palang merah (tanda plus). 

Pada saat seperti apa dan dimana saja kita perlu menyediakan P3K? Sebenarnya, kita disarankan untuk menyediakan P3K pribadi di rumah sebagai antisipasi ketika terjadi kecelakaan dalam kegiatan sehari-hari. P3K juga dapat dibawa kemana saja saat bepergian. Apalagi, ketika kita pergi ke tempat dengan akses yang jauh dari fasilitas kesehatan, seperti saat menyelam, mendaki, atau berkemah. Selain itu, P3K perlu disediakan di tempat umum seperti pusat rekreasi, transportasi umum, kantor, atau fasilitas publik lainnya dengan peralatan dan obat-obatan yang lengkap.

Hal yang tidak kalah penting untuk dibahas adalah isi dan kegunaan peralatan serta obat-obatan dalam P3K, nih! Berdasarkan Buku Saku BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) (2017), berikut ini adalah daftar peralatan dan obat-obatan yang harus tersedia dalam P3K, antara lain:

  1. Obat-Obatan
    Obat yang diutamakan adalah obat-obatan yang biasa dikonsumsi anggota keluarga. Selain itu, teman-teman juga dapat menyiapkan obat pereda demam atau penghilang rasa nyeri, obat maag, obat tetes mata, dan lain sebagainya. Obat yang disiapkan dapat dibungkus plastik perekat, diberi label agar tidak tertukar, dan diperiksa tanggal kedaluwarsanya secara berkala.
  2. Paracetamol
    Paracetamol atau acetaminophen adalah obat analgesik yang umum digunakan oleh masyarakat (Hanifah et al,. 2020). Paracetamol berfungsi sebagai pereda nyeri yang bekerja dengan menghambat prostaglandin lemah pada jaringan (Sharma & Mehta, 2014 dan Katzung, 1998) Selain itu, paracetamol juga dapat digunakan untuk mengurangi suhu demam tinggi. Paracetamol juga sering ditemui sebagai salah satu kandungan dalam obat pilek dan flu. Kebanyakan orang dapat mengonsumsi paracetamol dengan aman, termasuk ibu hamil dan menyusui. Namun,  dosis konsumsi paracetamol pada dewasa dan anak-anak berbeda dan harap menjadi perhatian apabila akan dikonsumsi.
  3. Obat Diare
    Obat diare adalah obat penghilang sakit perut. Obat diare perlu dipersiapkan karena gejala sakit dapat muncul secara berulang dengan intensitas yang tinggi. Selain itu, sakit perut yang dialami mungkin dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  4. Obat Luka Bakar
    Dilansir dari laman mayoclinic.org, luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit akibat sesuatu yang panas, seperti matahari, api, bahan kimia, listrik, dan lainnya. Tingkat keparahan luka bakar ada beberapa, yaitu ringan, sedang, dan berat. Tingkat keparahan tersebut tergantung seberapa dalam luka bakar menembus permukaan kulit. Luka bakar ringan dapat diobati sendiri, tetapi lebih baik mendapat perawatan medis. Di dalam serangkaian pengobatan luka bakar yang cukup menyakitkan, obat nyeri dan kecemasan mungkin dibutuhkan, seperti paracetamol dan ibuprofen. Selain itu, pengobatan luka bakar bisa dilakukan dengan penggunaan salep atau krim. Penggunaan salep disesuaikan dengan tingkat keparahan luka bakar. Berdasarkan laman alodokter.com (2022), salep yang bisa digunakan misalnya salep bacitracin, salep lidah buaya, salep silver sulfadiazine, salep MEBO (moist exposed burn oiltment), dan salep mafenide acetate.
  5. Oksigen Tabung Kecil (Oxycan)
    Menurut laman Halodoc (2022), oksigen tabung kecil dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan mengembalikan kadar oksigen dalam keadaan normal. Oksigen tabung kecil juga bisa membantu pertolongan pertama ketika kita kekurangan oksigen karena kelelahan, kualitas udara yang buruk, sesak napas, hingga asma.
  6. Kain Pembalut (Mitela)
    Mitela adalah salah satu jenis kain pembalut. Mitela merupakan bahan berupa kain pembalut yang berbentuk segitiga yang berfungsi untuk menghentikan pendarahan, mempertahankan penutup luka agar tidak bergeser, dan menopang bagian tubuh yang cedera (UKM KSR PMI Unit Universitas Negeri Malang, 2021). Selain mitela, terdapat beberapa jenis kain pembalut lain, seperti pembalut pita/gulung, pembalut tabung/tubuler, dan pembalut penekan.
  7. Termometer
    Termometer dapat berfungsi untuk mengukur suhu tubuh. Jenis termometer yang umumnya terdapat dalam P3K adalah termometer oral non-merkuri untuk mengukur suhu dalam mulut yang dianggap mampu mempresentasikan suhu tubuh dengan akurat. Pastikan bahwa termometer tersimpan dengan baik dan terjaga kebersihannya.
  8. Verband Elastis
    Dilansir dari laman alodokter.com, perban elastis merupakan salah satu jenis dari perban gulung. Perban elastis bersifat lentur sehingga dapat menyesuaikan bentuk bagian tubuh yang akan diperban. Fungsi dari perban elastis adalah untuk memberikan tekanan di sekitar luka untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah pembengkakan karena penumpukan cairan di area luka berkurang. Terdapat beragam ukuran perban elastis, semakin lebar perban elastis, maka tekanan yang diberikan juga semakin besar. Ukuran perban elastis yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Di dalam kehidupan, perban elastis umumnya digunakan pada keseleo, memar, dan cedera sendi.
  9. Plester
    Plester berfungsi untuk menutup luka agar terhindar dari kontaminasi kotoran dan bakteri. Dengan begitu, proses penyembuhan luka dapat lebih optimal dan terhindar dari risiko infeksi. Dalam menyiapkan P3K, kita disarankan untuk menyediakan plester luka berbagai ukuran sehingga bisa menutup luka terbuka berukuran kecil dan luka gores.
  10. Kassa Steril
    Kasa steril merupakan kasa yang telah disterilkan. Kasa steril dapat berfungsi untuk membersihkan maupun menutup luka yang telah dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran berupa debu maupun partikel-partikel kecil lain yang memungkinkan untuk memicu infeksi. Cara penggunaannya adalah menyesuaikan ukuran kasa dan ukuran luka, biasanya dengan melipat kassa steril. Selanjutnya, menutup luka tersebut dengan kasa steril dan direkatkan menggunakan plester. Ditilik dari betapa penting fungsinya, kasa steril adalah benda yang wajib ada dalam kotak P3K.
  11. Cairan Antiseptik
    Apabila kecelakaan mengakibatkan luka pada kulit, tentu kita perlu cairan antiseptik yang mampu mencegah dan melawan infeksi bakteri. Cairan antiseptik juga bisa dipakai untuk membersihkan peralatan P3K lainnya, seperti gunting agar terhindar dari kuman saat hendak digunakan.
  12. Lotion Anti Serangga
    Lotion anti serangga atau repellent lotion adalah repellent yang mempunyai bahan aktif untuk mengusir serangga untuk sementara waktu (Werdiningsih & Amalia, 2018). Lotion anti serangga merupakan alat yang praktis untuk dibawa dan biasanya cara menggunakannya hanya dengan diaplikasikan langsung ke permukaan kulit. Lotion anti serangga yang baik seharusnya memiliki kandungan DEET yang merupakan bahan aktif untuk menghalau serangga, khususnya nyamuk. Diperkuat dengan pernyataan Brown & Hebert (1997) bahwa DEET adalah pengusir paling efektif untuk mencegah gigitan nyamuk, lalat, hama, kutu, dan tungau. DEET pada lotion anti serangga berfungsi untuk melindungi pengguna dari berbagai penyakit yang ditransmisikan oleh serangga, terutama saat sedang beraktivitas di luar ruangan. Efektivitas lotion anti serangga berdasarkan konsentrasi DEET dalam produk. Semakin tinggi konsentrasi DEET, maka semakin lama waktu perlindungan dari serangga (Koren et al., 2003).
  13. Tabir Surya
    Tabir surya atau sunscreen berfungsi untuk melindungi kulit dari radiasi sinar ultra violet (UV) dan paparan sinar matahari langsung. Dengan penggunaan tabir surya secara rutin, kulit dapat terhindar dari sunburnt, kanker kulit, dan penuaan dini.
  14. Kelambu
    Kelambu merupakan alat pencegahan malaria yang paling umum digunakan (Okumu, 2020). Kelambu juga mudah ditemui dengan biaya yang cukup terjangkau. Kelambu sangat diperlukan khususnya di daerah yang rawan terjadi malaria atau daerah dengan Annual Parasite Incidence (API) yang berisiko tertular malaria. Dikutip dari laman  Kementerian Kesehatan RI (2017), di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah Annual Parasite Incidence. Bahkan, 54% dari 497 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia merupakan wilayah endemis malaria. Oleh karena itu, kelambu menjadi salah satu alat yang penting dan sebaiknya terdapat dalam first aid kit.
  15. Gunting Kecil
    Gunting memiliki fungsi untuk memotong perban. Gunting dalam P3K juga dapat memotong perekat dan kain pakaian yang dapat mempersulit penanganan luka terbuka.
  16. Pinset dan Peniti
    Pinset adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil atau mengangkat benda asing yang terdapat pada luka, seperti duri, serpihan kayu, atau kerikil. Pinset menjadi instrumen yang penting dimasukkan dalam kotak P3K karena apabila benda-benda asing dibiarkan begitu saja pada luka atau diambil menggunakan alat yang kurang bersih dapat menyebabkan infeksi dan memperparah kondisi luka.
    Peniti juga penting untuk dimasukkan dalam kotak P3K. Peniti berfungsi untuk merapikan balutan perban pada luka yang berantakan. Peniti dan perban merupakan dua benda yang wajib ada dalam kotak P3K. Jadi, jangan lupa untuk memasukkan keduanya dalam kotak P3K, yaaa!!

 

Penulis: Faizah Imani Nouriza, Ivana Galuh Paramita

Editor: Basilia Faras Adriana

 

Referensi:

Alodokter. (2022, Februari 2). Mengenal Jenis Perban dan Fungsinya. Alodokter.com. https://www.alodokter.com/mengenal-jenis-perban-dan-fungsinya 

Alodokter. (2022, April 30). Mengenal Derajat Luka Bakar dan Penanganannya. Alodokter.com. https://www.alodokter.com/mengenal-derajat-luka-bakar-dan-perawatannya 

Brown, M., & Hebert, A. A. (1997). Insect repellents: an overview. Journal of the American Academy of Dermatology, 36(2 Pt, 1), 243–249. https://doi.org/10.1016/s0190-9622(97)70289-5

Halodoc. (2022). Oxycan green kaleng. Halodoc. https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/oxycan-green-kaleng

Hanifah, R. A., Ningrum, F. H., Kresnoadi, E., & Wicaksono, S. A. (2020). The Effect of Paracetamol and Codeine Analgesic Combination on Serum Glutamic Oxaloacetate Transaminase Levels in Male Wistar Rats. Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 9(2), 148–153. https://doi.org/10.14710/dmj.v9i2.27080

Katzung. (1998). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC.

Koren, G., Matsui, D., & Bailey, M. (2003). DEET-based Insect Repellents: Safety Implications for Children and Pregnant and Lactating Women, CMAJ, 169 (3), 209–212.

Mayoclinic. (2022). Burns: First Aid. Mayoclinic.org. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-burns/basics/art-20056649 

Mulyadi, T. (2017). Buku petunjuk singkat penggunaan tas siaga bencana. Direktorat Kesiapsiagaan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Okumu, F. (2020). The fabric of life: what if mosquito nets were durable and widely available but insecticide-free?. Malar J, 19, 260. https://doi.org/10.1186/s12936-020-03321-6 

Rokom. (2017, September 27). Cegah Malaria dengan Kelambu Berinsektisida. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170426/1320645/cegah-malaria-kelambu-berinsektisida/ 

Rudystina, A. (2021, July 07). Daftar alat dan obat-obatan yang wajib ada di kotak P3K anda. Hello Sehat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/isi-kotak-p3k/

Sharma C V., & Mehta V. Paracetamol: Mechanisms and updates. Contin Educ Anaesthesia, Crit Care Pain [Internet]. 2014;14(4):153–8. http://dx.doi.org/10.1093/bjaceaccp/m kt049 

UKM KSR PMI Unit Universitas Negeri Malang. (2021, September 2). Dasar-Dasar Pembalutan, Penggunaan, dan Perawatannya. KSR PMI Unit UM. http://ksr.ukm.um.ac.id/dasar-dasar-pembalutan-penggunaan-dan-perawatannya/ 

Werdiningsih, I., & Amalia, R. (2018). Lotion Ekstrak Daun Zodia (Evodia sauveolens) Sebagai Repellent Nyamuk Aedes sp. Jurnal Vektor Penyakit, 12(2), 103–108. https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.839