Kenali Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus

Teman-teman, apakah kalian tahu, berapa jumlah gunung api aktif di Indonesia? Dilansir dari web resmi MAGMA Indonesia (2021), Indonesia tercatat memiliki gunung berapi aktif terbanyak di dunia, sebanyak 127 gunung api aktif (69 di antaranya dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), sekaligus menjadi peringkat pertama jumlah korban jiwa terbanyak akibat letusan gunung api, lho! Ternyata banyak, ya! Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di daerah sekitar gunung api akan selalu memiliki ancaman bahaya.

Untuk memperkecil dampak negatif dari suatu bahaya tersebut, sangat diperlukan untuk dilakukannya mitigasi bencana dengan cara meminimalisasi faktor risiko, konsekuensi, atau keduanya (Coppola, 2020). Hal senada juga tercantum dalam Pasal 47 UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana bahwa mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana.

Kemudian, bagaimanakah cara melakukan mitigasi gunung meletus? Menurut Nursaadah (2021) dalam Pusat Penyuluhan Sosial, mitigasi gunung meletus dapat dilakukan secara struktural dan kultural. Secara struktural, upaya dilakukan dengan cara membangun prasarana fisik dan memanfaatkan teknologi. Berikut upaya yang dapat dilakukan pihak berwenang menurut Pusat Informasi BNPB (2019).

  • Melakukan pemantauan aktivitas gunung berapi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),
  • menyusun Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi dengan disertai arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana,
  • membentuk tim Tanggap Darurat,
  • melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama yang berada dalam zona berbahaya.

Di samping itu, masyarakat juga dapat melakukan mitigasi bencana gunung meletus dengan cara

  • memantau arahan dari PVMBG mengenai aktivitas gunung berapi,
  • mencari tahu dan memahami jalur evakuasi dan informasi dalam Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi lainnya,
  • menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk menghadapi hujan abu vulkanik,
  • mempersiapkan logistik, seperti tas siaga
    (Nursaadah, 2021)

Kemudian, secara kultural, mitigasi dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan melalui kearifan lokal sehingga terbentuk masyarakat yang tangguh menghadapi bencana alam gunung meletus (Nursaadah, 2021). Sejalan dengan pernyataan itu, Suarmika dkk. (2022) menyebut jenis mitigasi tersebut dengan istilah Indigenous Disaster Mitigation, yaitu upaya mengenali potensi bencana melalui pengetahuan adat yang diperoleh dari kegiatan dan pengalaman masyarakat lokal. Contoh Indigenous Disaster Mitigation dalam mitigasi bencana gunung berapi adalah mengamati fenomena alam, seperti perilaku hewan dan tumbuhan di sekitar (Balay-As dkk.; Chen & Cheng; Lin & Chang; Nakamura & Kanemasu; Ngwese dkk., dalam Suarmika dkk., 2022). Misalnya, monyet dan burung yang turun dari Gunung Merapi ketika akan meletus (BPBD Buleleng, 2013).

Nah, sekarang sudah tahu, ya, bentuk mitigasi bencana gunung meletus. Apakah daerahmu juga memiliki gunung berapi yang masih aktif? Apakah ada mitigasi bencana yang sudah diupayakan selama ini?

 

Referensi:
Coppola, D.P. (2020). Introduction to International Disaster Management (4th ed.). Elseiver. https://doi.org/10.1016/C2018-0-00377-1Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Buleleng. (2013, Maret 29). Tanda-tanda gunung akan meletus dan material yang dikeluarkannya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Buleleng. https://bpbd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/tanda-tanda-gunung-akan-meletus-dan-material-yang-dikeluarkannya-94
Bidang Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB]. (2020, Januari 9). Siaga bencana letusan gunung api. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. https://bnpb.go.id/siaga-bencana/siaga-bencana-letusan-gunung-api
Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723. Sekretariat Negara. Jakarta
Nursaadah, O. (2021, Agustus 3). Mitigasi bencana. Pusat Penyuluhan Sosial. https://puspensos.kemensos.go.id/mitigasi-bencana
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (2021, September 20). Tipe Gunung Api di Indonesia (A, B, dan C). MAGMA Indonesia. Retrieved September 2, 2022, from https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe-gunung-api-di-indonesia-a-b-dan-c
Suarmika, P.E., Arnyana, I.P.B., Suastra, I.W., Margunayasa, I.G.. (2022). Reconstruction of disaster education: The role of indigenous disaster mitigation for learning in Indonesian elementary schools. International Journal of Disaster Risk Reduction. 72. 102874. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2022.102874.