Pertolongan Pertama
Terdapat tiga tujuan utama dalam pertolongan pertama, yaitu berusaha agar korban tidak meninggal, mencegah cacat, serta memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Dalam pertolongan pertama, pemberi pertolongan disarankan untuk menggunakan alat perlindungan diri (APD) supaya tubuh terlindungi dari kontaminasi kuman, bakteri, atau virus dari lingkungan. Selain itu, terdapat beberapa alat P3K standar yang harus tersedia, seperti kassa, NaCL (membersihkan luka), perban elastis, oksigen, selang oksigen, neck collar, masker resusitasi, dan mitela.
Pertolongan Pertama pada Cedera Jaringan Lunak
Cedera jaringan lunak (biasanya disebut luka) merupakan cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, syaraf, atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Luka diklasifikasikan menjadi dua, yatu luka terbuka dan luka tertutup. Luka terbuka termasuk luka sobek, luka sayat, dan luka lecet. Sementara itu, luka tertutup misalnya memar, cedera karena himpitan, dan cedera remuk.
Penanganan terhadap luka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penutup luka dan pembalut luka. Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat di atas luka untuk membantu mengendalikan darah, mencegah kontaminasi, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi nyeri. Sementara itu, pembalut luka adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Fungsi pembalut luka misalnya membantu menghentikan pendarahan, mempertahankan penutup luka pada tempatnya, dan menopang bagian tubuh yang cedera. Terdapat beberapa jenis pembalut luka seperti pembalut pita (gulung), mitela, tubuler, dan pembalut penekan. Dalam penutupan dan pembalutan luka terdapat beberapa pedoman tertentu, yaitu:
PEDOMAN PENUTUPAN LUKA
- Penutup luka harus meliputi permukaan luka.
- Usahakan sebelum luka ditutup, permukaan luka sudah bersih (kecuali ketika terjadi pendarahan).
PEDOMAN PEMBALUTAN LUKA
- Pembalut dipasang setelah pendarahan berhenti.
- Ikatan jangan terlalu kendor atau kencang dan ujung pembalut jangan terurai.
- Daerah yang dibalut harus lebih luas dari luka.
- Pada anggota gerak, pembalutan dilakukan dari distal ke proksimal arah jantung.
- Jangan menutupi ujung jari (kecuali terdapat luka).
Pertolongan Pertama pada Cedera Sistem Otot Rangka
Cedera yang terjadi pada sistem otot rangka (alat gerak), misalnya patah tulang, urai sendi (dislokasi), terkilir otot (strain), dan terkilir sendi (sprain).
- Patah tulang, yaitu terputusnya jaringan tulang sebagian atau seluruhnya. Dapat disebabkan karena gaya yang melebihi batas elastisitas jaringan tulang sehingga berdampak pada jaringan tulang rusak. Gejala patah tulang, seperti terjadi perubahan bentuk, nyeri dan kaku ketika ditekan, bengkak dan memar, serta terdengar suara berderik.
- Urai sendi, yaitu keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi karena sendi teregang melebihi batas normal.
- Terkilir otot, yaitu robeknya jaringan otot pada bagian tendon. Biasanya ditandai dengan nyeri yang tajam dan mendadak, nyeri menyebar keluar dengan kejang, dan bengkak.
- Terkilir sendi, yaitu robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi yang disebabkan karena terpeleset, gerakan yang salah, dan lainnya. Gejala yang mungkin muncul, seperti nyeri, bengkak, dan warna kulit merah kebiruan.
Pertolongan pertama pada cedera sistem otot rangka dapat dilakukan dengan pembidaian. Pembidaian adalah upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan bagian yang cedera. Pembidaian memiliki beberapa tujuan, seperti mencegah pergerakan, mengurangi kemungkinan cedera baru, mengurangi rasa nyeri, dan mempercepat penyembuhan. Terdapat beberapa jenis bidai yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan alat, yaitu bidai keras, bidai traksi, bidai improvisasi, gendongan (bebat).
Penulis: Ivana Galuh Paramita
Design: Aisya Maura Calista