Introduction to Active Listening Skill

Active listening skill merupakan salah satu kemampuan yang mendukung relawan untuk melakukan psychological first aid. Menurut Rogers & Farson (1957), active listening merupakan suatu pendekatan untuk mencari tahu masalah yang mungkin dialami seorang individu ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Tujuan active listening sendiri adalah untuk merubah pandangan individu menjadi lebih positif, membawa kematangan emosional, mengurangi perilaku defensif, terbuka terhadap segala peristiwa yang dialami, lebih demokratis, dan mengurangi pandangan otoriter. Active listening bukan berarti mendengarkan keluh kesah atau masalah pribadi seorang individu dengan durasi yang lama. Secara sederhana, active listening berarti sebuah cara untuk mengetahui berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang kerelawanan, active listening skill akan sangat berguna untuk melakukan psychological first aid pada penyintas bencana. Kemampuan tersebut dapat membantu penyintas menerima keadaan setelah mengalami musibah dan berperan dalam perkembangan emosional penyintas. Dengan demikian, bencana atau musibah yang dialami penyintas tidak membawa dampak negatif secara psikologis, tetapi justru membawa perkembangan yang positif dalam kepribadian penyintas. 

Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan keadaan yang menuntut kita untuk dapat mendengarkan orang lain, baik dalam pembahasan serius maupun pembahasan yang ringan. Biasanya, dalam proses mendengarkan orang lain berbicara, kita secara tidak sadar akan berusaha untuk mengubah pandangan orang tersebut terhadap topik yang dibahas agar sesuai dengan pandangan kita (Rogers & Farson, 1957, as cited in Newman et al., 1987).  Dalam hal ini, seorang pendengar sering kali kesulitan untuk memahami sikap atau pandangan yang berbeda sehingga cenderung memandang dunia dengan caranya sendiri saat mendengar orang lain berbicara. Padahal, apabila seorang pendengar bisa melepaskan diri dari pikiran atau pandangan personal, maka akan dapat mendengar dengan lebih pengertian dan memungkinkan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik.

Active listening terdiri dari empat bagian, yaitu menanyakan pertanyaan terbuka, merefleksikan perasaan orang lain, melakukan klarifikasi, dan merangkum apa yang didengar (Rogers, 1957, as cited in Azarchi, 2020). Namun, menurut Weger et al. (2014), active listening terdiri dari tiga bagian, yaitu menunjukkan adanya keterlibatan non-verbal, merefleksikan pesan yang disampaikan pembicara, dan menanyakan pertanyaan yang mendorong pembicara untuk mengaitkan peristiwa yang dialami. Dari kedua pendapat tersebut, secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan active listening, kita sebagai pendengar harus dapat memposisikan diri sebagai pembicara serta meyakinkan pembicara bahwa kita memahami topik yang dibahas dari perspektifnya. 

Active listening merupakan kemampuan yang tidak mudah untuk didapatkan. Kemampuan ini membutuhkan banyak praktik dan adanya berbagai perubahan dalam sikap dasar seseorang. Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa kendala dalam melakukan active listening adalah sulitnya menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap pembicara, terjadinya perubahan persepsi yang mengikuti emosi pembicara, dan adanya kesulitan untuk melihat dari perspektif orang lain tanpa dipengaruhi pandangan pribadi (Rogers & Farson, 1957, as cited in Newman et al., 1987). Ketertarikan yang tulus terhadap pembicara merupakan hal yang penting untuk ditunjukkan karena pembicara biasanya akan lebih sulit untuk terbuka atau benar-benar mengekspresikan dirinya saat menyadari bahwa pendengar hanya berpura-pura tertarik atau bahkan tidak menunjukkan ketertarikan dengan pembicaraannya. Apabila hal ini terjadi, pendengar akan kesulitan untuk memahami permasalahan pembicara dan mungkin tidak akan bisa membantu atau memberikan solusi kepada pembicara.

 

Penulis : – Dyan Dhanandjaya Pambudi

  – Trixy Theodora Situngkir

Editor   : Ivana Galuh Paramita

Desain: Aisya Maura Calista

 

Referensi

Azarchi, L. (2020). The empathy advantage: Coaching children to be kind, respectful, and successful. Rowman & Littlefield Publishers.

Newman, R. G., Danziger, M. A., & Cohen, M. (1987). Communicating in business today. D. C. Health.

Rogers, C. R., & Farson, R. E. (1957). Active listening (p. 84). Chicago, IL: Industrial Relations Center of the University of Chicago.

Weger, H., Bell, G. C., Minei, E. M., & Robinson, M. C. (2014). The relative effectiveness of active listening in initial interactions. The Journal of Listening, 28(1), 13-31. https://doi.org/10.1080/10904018.2013.813234