Kelekatan Emosional Dalam Hubungan Manusia: Attachment Style 

Kelekatan (attachment) merupakan ikatan emosional yang kuat antara dua orang. Kelekatan secara emosional dapat tumbuh seiring dengan kenyamanan fisik yang ditimbulkan oleh kedua manusia. Attachment seringkali diasosiasikan dengan hubungan romantis seseorang, tetapi sebenarnya attachment merupakan kelekatan yang muncul pada masa bayi dan kanak-kanak yang berasal dari hubungan anak dan orang tua. Namun, seiring berjalannya waktu kelekatan tersebut bisa tumbuh dan mendasari pola hubungan interpersonal pada masing-masing manusia. Ada beberapa ahli yang mengajukan pandangan-pandangan tentang pola kelekatan (attachment) pada manusia. Salah satu ahli yang mencetuskan jenis kelekatan berdasarkan perbedaam individual adalah John Bowlby dan Mary Ainsworth. Ainsworth menciptakan situasi asing (strange situation), yakni suatu metode observasi untuk mengukur kelekatan bayi berupa serangkaian perkenalan, perpisahan, dan reuni dengan pengasuh dan orang dewasa asing dalam urutan tertentu. Berdasarkan respons bayi dalam situasi asing, muncul beberapa jenis kelekatan sebagai berikut:

 

Secure Attachment

Pengasuh dianggap sebagai basis yang aman bagi anak serta tumbuh kepercayaan antara pengasuh dan anak. Ketika pengasuh hadir, anak dengan jenis kelekatan ini akan membangun interaksi yang positif antara anak dan pengasuh, sedangkan saat pengasuh meninggalkannya anak akan cenderung protes sedikit (Santrock, 2018). Anak dengan kelekatan ini akan lebih memiliki rasa empati saat masa dewasa dibandingkan jenis kelekatan lainnya. Disisi lain, pada hubungan orang dewasa, kelekatan jenis ini akan membentuk sebuah kepercayaan dan dapat mempertahankan hubungan tersebut dalam jangka panjang, memiliki self-esteem yang baik, berbagi perasaan terhadap teman dan pasangan, serta mencari social support (Cherry, 2020).

 

Insecure Avoidant Attachment

Memperlihatkan kelekatan tidak aman melalui tindakan menghindar dari pengasuh. Anak tidak banyak berinteraksi dengan pengasuh, serta tidak merasa tertekan ketika pengasuh meninggalkannya (Santrock, 2018). Anak mungkin tidak menolak perhatian dari pengasuh, tetapi mereka juga tidak mencari kenyamanan oleh pengasuh sehingga tidak menunjukkan ketertarikan antara pengasuh dan orang asing. Sedangkan, pada hubungan dewasa, orang dengan kelekatan jenis ini akan kesulitan dalam membangun intimasi, memberikan sedikit keterikatan emosional, dan enggan dalam berbagi pemikiran serta perasaan pada hubungan yang dimiliki (Cherry, 2020)

 

Insecure Resistant Attachment

Bretherton (1992) mendefinisikan insecure resistant attachment sebagai kelekatan yang ditunjukkan dengan perilaku marah dan menolak keberadaan pengasuh, tetapi diselingi dengan perilaku mencari kelekatan. Anak dengan tipe ini cenderung lebih mudah tersinggung, marah, dan kurang kooperatif (Bretherton, 1985). Dalam hubungan dewasa, orang dengan insecure resistant attachment mendambakan keselamatan dan keamanan dalam hubungan, tetapi di sisi lain juga menciptakan rentang dengan mendorong pasangan mereka menjauh. Manifestasi perilaku pola kelekatan ini membuat mereka menjadi suka menuntut, mudah cemburu, dan mudah marah oleh hal-hal kecil (Ackerman, 2018). 

 

Insecure Disorganized Attachment

Insecure disorganized attachment mengacu pada anak-anak yang tidak memiliki pola perilaku kelekatan yang dapat diprediksi (Kennedy & Kennedy, 2004). Hal ini terjadi karena anak bergantung secara fisik dan psikis kepada pengasuhnya, tetapi di sisi lain pengasuh juga menjadi sumber ketakutan bagi mereka (Li, 2022). Anak menampilkan berbagai perilaku yang kontradiktif dan tidak teratur ketika bersama pengasuh. Misalnya, anak menunjukkan perilaku mencari kenyamanan yang intens dari pengasuh, tetapi tiba-tiba menjadi diam dan tampak ketakutan. Klasifikasi pola keterkaitan ini harus menunjukkan pola penghindaran dan penolakan yang kuat atau memperlihatkan perilaku spesifik pada kondisi tertentu (Santrock, 2018). Kurangnya pola kelekatan yang jelas kemungkinan terkait dengan perilaku pengasuh yang tidak konsisten (Cherry, 2019). Tipe insecure disorganized dapat menjadi prediktor dari disregulasi emosional dan masalah kesehatan mental. 

 

Teori kelekatan menjelaskan pentingnya ikatan antara anak dan orang tua. Bowlby menyatakan bahwa kelekatan di awal kehidupan anak mempengaruhi perkembangan emosional anak di kemudian hari (Bowlby, 1982). Jenis kelekatan saat dewasa tidak selalu sama dengan yang terlihat pada masa bayi, tetapi kelekatan di awal kehidupan anak berdampak pada hubungan saat dewasa (Cherry, 2019). Misalnya, anak dengan secure attachment di masa dewasa cenderung memiliki self-esteem tinggi, kepercayaan diri yang kuat, berprestasi, dan memiliki hubungan sosial yang baik. Meskipun demikian, jenis kelekatan Bowlby dan Ainsworth sebaiknya dianggap sebagai cara untuk menggambarkan dan memahami perilaku individu, bukan sebagai deskripsi yang tepat tentang kepribadian seseorang (Ackerman, 2018).

 

Daftar Pustaka

Ackerman, Courtney E. (2022, Maret 25). What is Attachment Theory? Bowlby’s 4 Stages Explained. Positivepsychology.com. Diakses dari https://positivepsychology.com/attachment-theory/ 

Bowlby J. (1982). Attachment and loss: retrospect and prospect. The American journal of orthopsychiatry, 52(4), 664–678. https://doi.org/10.1111/j.1939-0025.1982.tb01456

Bretherton, I. (1985). Attachment theory: Retrospect and prospect. Monographs of the Society for Research in Child Development, 50(1-2), 3–35. https://doi.org/10.2307/3333824

Bretherton, I. (1992). The origins of attachment theory: John Bowlby and Mary Ainsworth. Developmental Psychology, 28(5), 759–775. https://doi.org/10.1037/0012-1649.28.5.759

Cherry, Kendra. (2020, Juni 3). The Different Types of Attachment Styles. Verywellmind.com. Diakses dari https://www.verywellmind.com/attachment-styles-2795344 

Cherry, Kendra. (2019, Juli 17). What is Attachment Theory? The Importance of Early Emotional Bonds. Verywellmind.com. Diakses dari https://www.verywellmind.com/what-is-attachment-theory-2795337 

Kennedy, J. H., & Kennedy, C. E. (2004). Attachment theory: Implications for school psychology. Psychology in the Schools, 41(2), 247–259. https://doi.org/10.1002/pits.10153   

Li, Pamela. (2022, Maret 16). Bowlby & Ainsworth Attachment Theory – How Does It Work. Parentingforbrain.com. Diakses dari https://www.parentingforbrain.com/attachment-theory/#:~:text=Bowlby%20believed%20that%20the%20five,of%20survival%E2%80%8B1%E2%80%8B

Santrock, J. W. (2018). A Topical Approach to Life-span Development Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Education, Chapter 1-9.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.