Voluntourism: A New Trend in Volunteering Program

Voluntourism ialah fenomena yang berasal dari Eropa dan Inggris yang kemudian berkembang ke wilayah lainnya, termasuk ke Asia (Alexander; Lo & Lee; Elliott, dalam Wearing & McGehee, 2013). Voluntourism terdiri dari dua kata, yaitu volunteer (sukarelawan) dan tourism (pariwisata). Sama halnya dengan bentuk kata yang digabung, voluntourism didefinisikan sebagai gabungan aktivitas kesukarelawanan dengan aktivitas pariwisata (Agoes & Agustiani, 2021). Secara keseluruhan, voluntourism merupakan pemfasilitasan para wisatawan untuk rekreasi, mempelajari elemen tradisional suatu perjalanan, sejarah, geografi, budaya, dan lingkungan di suatu tempat wisata sekaligus berkontribusi untuk wilayah tersebut (Agoes & Agustiani, 2021; Voluntourism.org, 2008).

Dikutip dari Gallagher (2021) dalam laman Treehugger.com dan Stainton (2022) dalam laman Tourismteacher.com, terdapat beberapa jenis voluntourism, yaitu:

  • Kesejahteraan Masyarakat (Community Welfare)

Voluntourism ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh bentuk voluntourism yang bergerak di kesejahteraan masyarakat adalah penitipan dan pengasuhan anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Selain itu, juga terdapat voluntourism yang menangani bidang hukum dan hak asasi manusia.

  • Pengajaran (Teaching)

Voluntourism pengajaran adalah jenis yang paling populer. Voluntourism jenis ini berfokus pada bidang pendidikan dan bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Bentuk voluntourism ini, contohnya adalah mengajar bahasa asing (Teaching A Foreign Language/TEFL) dan pelatihan olahraga.

  • Kesehatan/Medis (Medical)

Jenis voluntourism yang bergerak di bidang kesehatan. Relawan yang terlibat dalam voluntourism ini sebaiknya memiliki latar belakang di bidang medis. Bentuk voluntourism ini bertujuan untuk memberikan pelayanan medis ke daerah yang kurang mendapat perhatian medis, misalnya memberikan vaksin, memberikan penyuluhan tentang penyakit dan cara pencegahannya, hospital support, serta pandemic support (HIV dan Ebola).

  • Konservasi Lingkungan (Nature Conservation)

Voluntourism jenis ini dapat berupa konservasi alam maupun penelitian lapangan terkait alam dan lingkungan. Tujuan voluntourism ini adalah untuk pelestarian lingkungan dan ekosistem lokal. Bentuk voluntourism konservasi lingkungan, misalnya konservasi hewan, pemantauan dan perlindungan satwa liar, proyek reboisasi, land-mapping-zoning, dan upaya mengurangi pemanasan global.

  • Bangunan (Building

Voluntourism ini bergerak di pembangunan sarana dan prasarana untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial dalam komunitas tertentu. Terdapat beberapa bentuk voluntourism jenis ini, seperti pembangunan konstruksi dan renovasi infrastruktur (rumah, sekolah, dan tempat umum lainnya).

Berdasarkan pemaparan di atas, manfaat voluntourism berbeda-beda, tergantung pada bentuk kesukarelawanannya. Menurut Robinson (2018), voluntourism juga dapat mempromosikan cara berpikir yang terbuka dan inklusif mengenai budaya baru yang dikenal. Selain itu, sama halnya dengan kegiatan sukarelawan biasanya, kegiatan ini dapat menyalurkan keterampilan dan melatih sikap empati para sukarelawan (Goabroad, 2021). 

Nah, dilansir dari Gallagher (2021) dalam laman Treehugger.com dan  Freidus (2017) dalam laman Theconversation.com, berikut adalah tips sebelum terjun dalam kegiatan voluntourism.

  1. Menentukan tujuan destinasi dan lakukan riset mendalam terkait lokasi yang dituju,
  2. Melakukan riset mengenai perusahaan yang menawarkan jasa voluntourism, misalnya dengan membaca ulasan pengguna jasa,
  3. Apabila memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu, cari perusahaan yang memberdayakan staf lokal sehingga dapat memberikan dampak jangka panjang untuk komunitas,
  4. Disarankan untuk menghindari perusahaan yang bergerak di bidang medis dan konservasi hewan, jika tidak memiliki latar belakang medis dan ilmu terkait hewan,
  5. Mempelajari tentang sejarah, politik, sosial, ekonomi, dan budaya lokasi tujuan destinasi.

Keberhasilan program voluntourism sangat bergantung pada cara pengelolaannya, yaitu perlu peran yang signifikan dari organisasi penyelenggara dan volunteer itu sendiri (Agoes & Agustiani, 2021). Apabila pengelolaan program voluntourism dilakukan secara baik dan benar, program ini mungkin dapat benar-benar memberikan manfaat untuk tujuan tertentu. 

 

Penulis: Ramadhanti Dhea Utami, Ivana Galuh Paramita

Editor: Basilia Faras

 

Daftar Pustaka

Agoes, A. & Agustiani, I.N. (2021). Voluntourism (Volunteer Tourism) dynamics: Tourist experience that might save The Bali Starlings. Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata, 8(2), 79-87. DOI: 10.34013/barista.v8i2.632

Freidus, A. (2017, November 8). Volunteer tourism: what’s wrong with it and how it can be changed. Theconversation.com. Diakses dari https://theconversation.com/volunteer-tourism-whats-wrong-with-it-and-how-it-can-be-changed-86701

Gallagher, K. (2021, April 30). What Is Voluntourism? Does It Help or Harm Communities? Treehugger.com. Diakses dari https://www.treehugger.com/what-is-voluntourism-pros-and-cons-5181256 

Goabroad. (2021, November 8). Voluntourism: How it will benefit you & your host country. goabroad.com. Diakses dari https://www.goabroad.com/articles/volunteer-abroad/voluntourism-benefits

Robinson, T. (2018). The benefits of voluntourism. Borgenproject.org. Diakses dari https://borgenproject.org/the-benefits-of-voluntourism/

Stainton, H. (2022, Februari 18). Volunteer tourism: Everything you need to know. Tourismteacher.com. Diakses dari https://tourismteacher.com/volunteer-tourism/ 

Voluntourism.org. (2008). Voluntourism. Diakses dari http://www.voluntourism.org/

Wearing, S.& McGehee, N. (2013). Volunteer tourism: A review. Tourism Management, 38, 120–130. 10.1016/j.tourman.2013.03.002.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.