Everything You Need to Know about Early Warning System in Indonesia

Apakah kalian ingat? Baru-baru ini, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6 SR pada tanggal 8 Juni 2023. Pusat gempa tersebut berada di barat daya Pacitan, Jawa Timur. Guncangan dari gempa terasa sampai wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, lho! Nah, untungnya gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami (CNN, 2023). Banyak orang yang merasa panik, khawatir, dan bertanya-tanya apakah akan terjadi gempa susulan. Hal itu tentunya sangat wajar untuk dialami oleh siapa pun yang merasakan getaran dari gempa itu. 

Dalam rentang waktu 1 Januari hingga 9 Juni 2023, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.726 bencana alam terjadi di Indonesia yang menimbulkan beberapa kerugian pada manusia, seperti 2,8 juta orang mengungsi, 5.490 orang luka-luka, 154 orang meninggal, dan 8 orang hilang (Mufarida & Faisal, 2023). Selain itu, kerugian terhadap bangunan pun tak bisa dihindari. Nah, menilik banyaknya kerugian yang ditimbulkan, peran sistem peringatan dini sangat krusial untuk masyarakat Indonesia yang wilayahnya rawan terjadi bencana. Sebagaimana termuat dalam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007, peringatan dini bencana bertujuan untuk pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam rangka mengurangi risiko bencana, serta persiapan tindakan tanggap darurat bencana. 

Pada tahun 2014, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama sejumlah stakeholder, salah satunya yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama melalui berbagai kegiatan yang mendukung proses penerapan fitur sistem peringatan dini atau “Early Warning System” yang akan ditambahkan pada siaran TV digital (Kementerian Komunikasi Dan Informatika, 2014)

Tak hanya melalui televisi, peringatan dini bencana juga mulai disebarluaskan dengan menggunakan jaringan berbasis internet. Pada tahun 2015, Badan PNS Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menciptakan Magma Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia) berupa aplikasi multiplatform (website & aplikasi) yang memberikan informasi dan rekomendasi terkait kebencanaan secara akurat menggunakan kuasi-realtime serta pendekatan yang interaktif. 

Namun, dengan pertimbangan banyaknya masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses internet, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun beralih dengan menggunakan SMS yang memanfaatkan jaringan seluler. Pada tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan uji coba SMS Blast sebagai peringatan dini (early warning) yang dilakukan sebanyak tiga kali pada telepon genggam masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) geologi jika terjadi keadaan bahaya. Uji coba dan kerja sama tersebut adalah upaya penyebarluasan informasi kebencanaan geologi di Indonesia melalui SMS Blast (Kementerian Komunikasi Dan Informatika, 2021). 

Selain sistem peringatan dini yang telah dibangun sedemikian rupa, perlu dibangun sebuah sistem peringatan dini berbasis masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebab masyarakat perlu ikut berpartisipasi secara aktif dan mengambil peran penting di dalamnya. Sejatinya, masyarakat serta kearifan lokal tentang gejala alam sebagai tanda-tanda akan terjadinya suatu bencana adalah salah satu informan terbaik. Tentunya hal tersebut harus direalisasikan melalui tindakan nyata yang membawa kebermanfaatan bagi peringatan dini bencana (Putri et al., 2017)

Nah, agar dapat mencapai tujuan yang optimal, partisipasi masyarakat harus selalu ditingkatkan dengan beberapa cara. Pertama, pembentukan relawan di setiap unit kelurahan atau desa yang telah dilatih oleh stakeholder terkait seperti BPBD. Hal tersebut penting sebab nantinya relawan-relawan itulah yang akan mensosialisasikan kepada masyarakat di kelurahan terkait. Kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu melalui peningkatan pemahaman terkait kajian risiko bencana, serta kajian tentang pembuatan peta daerah rawan bencana. Kedua, kelurahan atau desa sebagai pihak yang berwenang perlu memberikan perhatian khusus dan monitoring secara berkala pada relawan yang telah dibentuk. Ketiga, pengadaan sosialisasi yang membahas tentang peringatan dini bencana (early warning systems) di setiap acara kemasyarakatan. Pesan-pesan dan informasi terkait early warning systems dapat diselipkan dalam pembahasan di acara-acara seperti PKK, kerja bakti, atau pengajian. Oleh karena itu, diharapkan penyampaiannya menjadi lebih efektif, tidak terkesan kaku, serta dapat menjangkau lebih banyak masyarakat karena dilakukan di luar jam kerja.

Dengan demikian, selain dari sisi teknologi, peringatan dini berbasis masyarakat tetap perlu terus ditingkatkan melalui sistem pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut karena syarat utama dari sistem peringatan dini ini agar dapat berhasil adalah melalui komitmen pribadi dan aksi nyata dari setiap anggota masyarakat maupun institusi terkait. Adanya komunikasi yang baik antar stakeholder yang terlibat juga merupakan aspek yang penting untuk membantu keberhasilan sistem peringatan dini yang telah dibangun sedemikian rupa tersebut.

 

Penulis: Kayla Diva Wullur, Aulia Nur Zahro

Editor: Ivana Galuh Paramita

Design: Farah Alifah Rahmani

Referensi

 

CNN Indonesia. Gempa M 6 Guncang Barat Daya Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta. (2023, June 7). CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230608001102-20-959023/gempa-m-6-guncang-barat-daya-pacitan-terasa-hingga-yogyakarta

Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723. Sekretariat Negara. Jakarta

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2014, Juni 11). Fitur Early Warning System Bencana Akan Diterapkan pada Siaran TV Digital. https://www.kominfo.go.id/content/detail/4041/fitur-early-warning-system-bencana-akan-diterapkan-pada-siaran-tv-digital/0/berita_satker 

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2021, April 10). SMS Blast, Solusi Cepat Informasi Bencana. https://www.kominfo.go.id/content/detail/33934/sms-blast-solusi-cepat-informasi-bencana/0/artikel 

Mufarida, B., & Faisal, A. D. (2023, June 10). BNPB Catat 1.726 Bencana Landa Indonesia Sejak Awal 2023: Foto Okezone Infografis. Okezone Infografis. https://infografis.okezone.com/detail/780052/bnpb-catat-1-726-bencana-landa-indonesia-sejak-awal-2023 

Putri, A. N., Setyawan, P., Putra, R. S. W., Utami, I. P., Bikhransyah, M. A., Mukhtaruddin, & Saputri, S. F. (2017). Efektivitas Penerapan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) Bencana Di Kota Malang (Studi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang). https://pemerintahan.umm.ac.id/files/file/LAP%20MAGANG%20RISET_BPBD%20Kota%20Malang.pdf