Apakah kalian pernah melihat sebuah kotak merah bertuliskan HYDRANT di tempat umum? Pernahkah kalian bertanya-tanya, sebenarnya apa sih isi kotak tersebut? Adakah fungsinya selain dipakai sebagai spot instagramable warganet zaman sekarang? Yuk, cari tahu dari artikel ini!
Sesuai petunjuk dari Buku Saku Proteksi Kebakaran (Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), 2022), fire hydrant atau hidran merupakan sumber pasokan air yang bersifat buatan untuk keperluan pemadaman kebakaran. Hidran dipasang secara permanen dan dilengkapi selang atau piping system yang dapat mengalirkan air bertekanan tinggi. Hidran berbeda lho dengan pasokan air dari sumber alami yang biasanya berasal dari danau atau sungai. Lantas, dari mana sumber air hidran? Penyimpan pasokan air hidran dapat disebut bak penampungan yang berisi stok air tanah, bahasa kerennya sih reservoir (Fadilah, 2021).
Hidran terdiri dari rangkaian pipa dan bagian pompa yang perlu dirawat secara berkala. Untuk memahami sistem pipa dan mesin pompa hidran secara lebih mendalam, umumnya diperlukan pelatihan khusus bersama profesional, termasuk Praktisi Damkar (Pemadam Kebakaran). Maka dari itu, hidran hanya dapat digunakan jika terdapat kondisi berikut:
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sudah tidak efektif untuk memadamkan kebakaran karena besarnya nyala api.
- Seluruh aliran listrik dari sumber api telah padam.
- Jumlah personil atau orang yang memadamkan api juga harus disesuaikan dengan jenis hidran beserta perlengkapannya.
Jika berada dalam keadaan darurat dan membutuhkan penggunaan hydrant, apa saja yang harus diperhatikan? Simak informasi berikut, ya!
- Setelah menemukan lokasi fire hydrant, buka kotak hidran untuk mengambil perlengkapan pemadam kebakaran yang diperlukan, seperti selang dan nozzle hidran. Pastikan perlengkapan tersebut dalam kondisi baik agar dapat berfungsi dengan optimal.
- Tahap berikutnya adalah menyambungkan selang pemadam kebakaran ke hidran. Selang ini didesain khusus untuk menangani tekanan air tinggi yang diperlukan dalam upaya pemadaman kebakaran.
- Perlu membuka katup hidran dengan cermat untuk memungkinkan air mengalir dari sistem distribusi pasokan air ke dalam selang pemadam kebakaran.
- Setelah hidran terkoneksi dengan selang, alat pemadam kebakaran seperti nozzle atau aliran air kecil diaktifkan untuk mengarahkan aliran air menuju wilayah yang terkena kebakaran.
- Setelah berhasil memadamkan api, putar katup hidran ke posisi tertutup untuk mematikan aliran air. Dengan langkah tersebut, pasokan air akan berhenti mengalir.
(Bagas, 2013)
Setelah lebih paham fungsi dan tipe hidran, lantas siapa saja yang dapat menggunakan hidran? Apakah hanya terbatas pada profesional tertentu saja? Nah ternyata, hidran tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat awam. Meskipun begitu, perlu diingat nih bahwa penggunaan hidran harus disertai pedoman khusus. Pedoman penggunaan hidran dilakukan untuk kepentingan keamanan sekaligus mengurangi risiko kerugian material. Sayangnya, awareness masyarakat terhadap pengetahuan dasar akan penggunaan hidran masih kurang sehingga perlu disebarluaskan secara lebih masif. Maka dari itu, kita juga bisa coba mulai dari diri sendiri untuk lebih banyak menggali pengetahuan tentang evakuasi kondisi darurat, termasuk kebakaran. Selain itu, pemerintah dan pihak profesional juga dapat lebih menggencarkan penyuluhan terkait hidran, alarm kebakaran, beserta proses evakuasi kondisi darurat melalui lingkungan kerja, perusahaan, sekolah, dan tempat ibadah.
Penulis : – Kayla Diva Wullur
– Faizah Imani Nouriza
Editor : Ivana Galuh Paramita
Desain: Farah Alifah Rahmani
Referensi
Bagas. (2023). Hydrant Adalah Sistem Pemadam Kebakaran Canggih Dan Efektif. Bromindo. https://www.bromindo.com/hydrant-adalah-fire-system/
Fadilah, Ahmad. (2021). Pengenalan hydrant kebakaran [PowerPoint slides]. https://www.researchgate.net/publication/353547653
Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). (2022). Buku saku petunjuk konstruksi proteksi kebakaran. https://ibmpkp.pu.go.id/assets/public/10._BUKU_SAKU_PROTEKSI_KEBAKARAN_2022.