Banjir Isu Megathrust? Begini Langkah-langkah Preventifnya!

Cuitan akun media sosial X @kompascom yang berisi, “BMKG Sebut Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9,” berhasil menarik perhatian warganet. Cuitan tersebut mengutip pernyataan Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang mengatakan bahwa prediksi gempa megathrust muncul karena wilayah tersebut sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar. 

Gempa megathrust adalah gempa yang terjadi di zona subduksi, yaitu tempat di mana dua lempeng bumi bertemu, dan satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya. Indonesia memiliki 16 segmen megathrust aktif yang berpotensi menimbulkan gempa besar dan tsunami, termasuk di wilayah Aceh, Nias-Simeulue, Mentawai, Selat Sunda, dan Selatan Jawa (Pusat Gempa Nasional, 2017 pada Damayanti et al., 2020).  read more

Volunteering in a Monkeypox Outbreak Setting: Apa yang perlu dilakukan?

Warganet tanah air kembali waspada dengan penularan virus Monkeypox di Indonesia. Setelah konfirmasi kasus pertamanya pada Agustus 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan bahwa telah tercatat 88 kasus Monkeypox di Indonesia per tanggal 18 Agustus 2024. Ngomong-ngomong tentang Monkeypox, apa sih sebenarnya Monkeypox itu?

Monkeypox adalah penyakit cacar yang ditandai dengan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Berbeda dengan cacar air, Monkeypox menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (Shuvo dkk., 2022). Lantas, apa yang membuat Monkeypox ini menyeramkan? Nah, infeksi Monkeypox dapat berkomplikasi dengan bronchopneumonia, dehidrasi, masalah pernapasan, encephalitis, hingga corneal scarring yang dapat berujung pada kehilangan penglihatan (Kaler dkk., 2022). Duh, seram sekali, ya! read more

Tantangan Relawan Bencana: Apa yang Perlu Diantisipasi dalam Penerjunan?

Saat bencana terjadi, kehadiran relawan memiliki peran krusial dalam merespons situasi darurat tersebut. Kehadiran mereka seringkali menjadi ujung tombak dalam menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Namun, di balik tugas mulia yang diemban ini, para relawan menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan. Maka dari itu, memahami serta mengatasi adanya tantangan yang dihadapi oleh relawan itu sangat penting untuk dilakukan. Sehingga, relawan dapat menjalankan apa yang menjadi tugasnya secara efektif dan dengan tetap menjaga kesejahteraan mereka sendiri.  read more

PPM Repsigama: Membangun Masa Depan Lewat Aksi Nyata dan Kreativitas

Divisi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Repsigama melaksanakan program rutin Pengabdian Masyarakat Repsigama 2024/2025 dengan tema utama pengabdian masyarakat, yang bersubtema mengajar dan lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi kembali menjadi tiga bentuk kegiatan dengan tempat dan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Kegiatan tahun ini dilaksanakan di wilayah sekitar D.I. Yogyakarta dan turut mengajak anggota Repsigama dari berbagai divisi lainnya. 

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan subtema lingkungan, dilaksanakan sebanyak dua kali dengan agenda yang berbeda. Kegiatan lingkungan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2024, berupa workshop terkait pencegahan penyebaran nyamuk dengan alternatif daun sirih. Tujuan dari kegiatan yang menyasar warga RW 1 Padukuhan Klitren, terutama ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta memberikan pemahaman tentang konsep dan prinsip kerja biolarvasida yang ramah lingkungan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong pemanfaatan daun sirih sebagai biolarvasida alami, sekaligus mengajak masyarakat melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap penyebaran nyamuk. read more

KERELAWANAN DI ERA DIGITAL: KAPAN PUN, DI MANA PUN, SIAPA PUN BISA MENJADI RELAWAN

Pernahkah kalian menjelajahi media sosial dan mengetik kata kunci volunteer? Bukan main, entah penawaran program kerelawanan, kiat-kiat menjadi relawan, atau bahkan diskusi tentang kerelawanan, menjamur di banyak platform media sosial. Yup, kerelawanan menjadi satu dari sekian aspek yang terpapar akibat masifnya perkembangan di era globalisasi. Menariknya, kesukarelaan ini dapat dilihat sebagai bagian dari rangkaian alami perkembangan internet, karena internet diciptakan oleh sekelompok sukarelawan yang percaya bahwa pengetahuan harus dapat diakses dengan cepat dan gratis, dan karena itu, sejak awal mulanya, internet telah berkembang pesat (Hamburger, 2008 pada Danet, Ruedenberg, Gurion, & Rosenbaum-Tamari, 1998; Rheingold, 1993). Ada contoh menarik bagaimana dahsyatnya internet memberi dampak dalam konteks kerelawanan. Elizabeth dan Tim, seorang ibu yang bekerja dari rumah, menggunakan internet untuk mengidentifikasi dan menghubungi calon donor peralatan olahraga. Bagi mereka yang bersedia untuk berkontribusi, mereka membangun mekanisme untuk mengumpulkan barang-barang sumbangan dan mengirimkannya ke Zambia (Hamburger, 2008). Tentu hal tersebut sangat menarik karena seluruh kegiatan relawan berlangsung di internet. Mereka yang berkontribusi dari belahan dunia dan latar belakang manapun sah bila dikatakan sebagai relawan. Terlebih lagi, banyak situs web yang memberikan para relawan berbagai pilihan mengenai seberapa besar kontribusi yang ingin mereka berikan melalui internet.  read more

REBUILDING BRIGHT TOMORROW: STRATEGI PEMULIHAN PASCABENCANA UNTUK ANAK-ANAK

Suatu bencana seringkali datang secara tiba-tiba dan terkadang sulit untuk diprediksi. Kemunculan bencana, baik alam maupun non alam, dapat menjadi mimpi buruk dan pengalaman traumatis bagi kaum rentan seperti anak-anak. Kemampuan coping yang rendah dan minimnya pengalaman dalam menghadapi bencana dapat menjadi faktor risiko timbulnya gejala maladaptif dan gangguan mental pada anak-anak yang terekspos trauma bencana. 

Tahap perkembangan anak yang bervariasi juga mampu memberikan risiko gangguan mental yang berbeda-beda berdasarkan rentang usianya. Hal tersebut sejalan dengan analisis yang dilakukan oleh Shah et al. (2020) yang menemukan bahwa anak usia dini lebih rentan terdampak oleh bencana dibandingkan anak yang lebih besar. Adapun gejala yang timbul dapat berupa clinginess, kesulitan untuk tidur sendiri, serta perilaku tidak mandiri yang timbul pada balita.  read more

SEREAL: Psychological Preparedness for Disaster Response

Dukungan psikososial (psychosocial support) mengacu pada hubungan yang dinamis antara dimensi psikologis dengan sosial individu yang saling berkaitan satu sama lain. Dimensi psikologis merupakan proses internal atau keadaan pikiran dan jiwa individu yang meliputi emosi, pikiran, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai individu, sedangkan dimensi sosial merupakan hubungan individu dengan individu lain atau pihak eksternal yang meliputi interaksi sosial, keluarga, komunitas, dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Dukungan psikososial biasanya diberikan dengan beberapa tujuan, yaitu: read more

Peran Penting Sistem Informasi Relawan dalam Aktivitas Kerelawanan

Di era digital yang semakin maju ini, peran relawan menjadi semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Namun, koordinasi dan manajemen relawan seringkali menjadi tantangan tersendiri dalam aktivitas kerelawanan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem yang dapat memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar relawan? Jawabannya, ada dong! Artikel ini akan membahas tentang sistem informasi relawan, sebuah konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja relawan. Sistem ini dirancang untuk mempermudah proses penciptaan, pengaliran, dan distribusi informasi di antara relawan, sehingga dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan dan koordinasi kerja. Selanjutnya, kita akan mengulik definisi dan komponen dari sistem informasi, serta bagaimana sistem ini dapat diaplikasikan dalam konteks relawan. Mari kita mulai perjalanan ini untuk memahami lebih dalam tentang sistem informasi relawan!. read more

Penerjunan 101 feat. Tagana Repsigama

Kegiatan relawan dapat didefinisikan sebagai kegiatan tanpa imbalan yang umumnya dilakukan untuk kepentingan bersama. Salah satu hal penting dalam kerelawanan adalah keterlibatan secara sukarela, yang juga membedakannya dari jenis pekerjaan lainnya (Güntert et al., 2022). Dapat pula didefinisikan sebagai kegiatan membantu yang dipilih dengan sengaja, dilakukan dalam jangka waktu tertentu, tanpa mengharapkan imbalan atau kompensasi lainnya. Kegiatan ini sering kali melalui organisasi formal, dan dilakukan karena adanya penyebab atau individu membutuhkan bantuan (Snyder & Omoto, 2008 dalam Kragt & Holtrop, 2019).  read more

Recap Kelas Tagana Internal: Dive Deeper into Psychosocial Realm

Kelas Tagana Internal (KTI) diadakan pada 30 September 2023 secara daring melalui Zoom Meeting. Nah, tahun ini, KTI tentunya mendatangkan narasumber keren yang juga pernah menjadi bagian dari Repsigama, yaitu Mas Dandi Prasetyo atau kerap disapa Mas Saleto. Dengan tema “Dive Deeper into Psychosocial Realm”, kira-kira apa saja sih yang dibahas dalam KTI 2023? Yuk, simak rekap materinya di sini, ya!

Penerjunan relawan tentunya bukan hal yang mudah nih, guys. Perlu diketahui bahwa dalam sekali penerjunan, diperlukan serangkaian tahap, mulai dari persiapan keberangkatan, ketika telah berada di lokasi, dan pasca penerjunan. Mari kita kulik, tahap per tahap ya teman-teman! read more