Kentongan: Sistem Peringatan Dini Tradisional
Kentongan sudah ada sejak awal masehi dan di setiap daerah memiliki sejarah penemuan yang berbeda-beda. Seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB), kentongan ditemukan pada masa kekuasaan Raja Anak Agung Gede Ngurah sekitar abad XIX. Sementara itu di Yogyakarta, kentongan (khususnya kentongan Kyai Gorobangsa) banyak digunakan pada masa kerajaan Majapahit. Kentongan dimanfaatkan di banyak aspek kehidupan, seperti pada masyarakat tani, kentongan digunakan sebagai alat mengusir hewan yang merusak tanaman dan padi warga. Di daerah pedalaman, kentongan biasanya terdapat di surau-surau kecil yang digunakan sebagai penanda telah tiba waktunya sholat. Kentongan juga banyak digunakan pada saat bulan Ramadhan untuk membangunkan sahur, juga sebagai alat untuk mengiringi takbiran keliling. Seiring berjalannya waktu, kentongan semakin ramai dipakai di elemen penting masyarakat, seperti terdapat di balai desa, pos ronda, dan dipakai untuk alat ronda patroli keamanan keliling desa (Haryanto dkk, 2022).